Copyright © Amelia Nur Amanah
Design by Nobel Nugraha
Minggu, 05 Januari 2014

Kehilangan Sosokmu

Hari ini kamarku terasa lebih dingin dari biasanya. Tak ada lagi bunyi dering Handphone yang setiap pagi membangunkanku dari indahnya mimpi. Tak ada lagi ucapan "Selamat Pagi" yang biasa kudengar diujung telefon. 

Hari ini seperti biasa aku menjalani hari membosankanku tanpamu. Dengan segala aktivitas yang tidak berubah setiap harinya. Semua monoton, seperti bisa kutebak. Tidak ada lagi kejutan kecil yang selalu kau isi setiap harinya.

Hati ini seperti tak terhenti aktivitasnya. Selalu mencari bayangan semu tentangmu, mengais perhatian yang dulu hanya tercurah untukku seakan tak pernah ada orang lain yang bisa menikmatinya selain aku; permaisuri dihatimu. Tetapi sekarang semua hilang seperti istana pasir yang tergerus debur ombak, istana didalam hati yang selama ini kita bangun dari cinta, tangis, dan rindu. Jarak ini seakan iri pada kita; iri pada setiap perjuangan yang telah kita korbankan demi satu nama. Tapi, apakah masih kusebut perjuangan jika hanya aku yang berjuang sendiri? Tentu tidak Sayang.
Kau bilang sudah muak dengan sikapku, kau bilang hubungan ini butuh pertemuan, kau bilang tidak bisa membahagiakan seorang wanita jika ia hanya bayangan semu.

Aku mengerti Sayang. Cinta bukan hanya sekedar mencurahkan perhatian melalui pesan singkat, ataupun melepas rindu dengan percakapan manis diujung telefon. Tapi belakangan ini kau berubah. Kerapkali kau mengucapkan kata kasar dan seisi taman safari disela-sela perdebatan kita. Beberapa kali juga kudengar kau sempat dekat dengan beberapa wanita. Kau tahu Sayang apa yang kurasakan saat itu? Tentu kau tak tahu. Karena sesungguhnya bukan jarak yang memisahkan kita, tapi sikapmu pada mereka

0 komentar:

Posting Komentar